sekedar menumpahkan isi hati. jadi, sekarang buat puisi lagi.
hahaha *emang angin-angin moodnya* :p
Check this out!
Aku cahaya yang redup dikegelapan malam.
Suatu saat mungkin cahayaku akan redup selamanya,
Dan bahkan mungkin mati.
Aku kerikil batu di jalanan.
Tak dipedulikan orang.
Terhempas jatuh ke selokan.
Menempel di sandal.
Tergilas ban mobil.
Hal yang tidak dipedulikan orang.
Aku gurun kehausan.
Menunggu hujan rintik datang.
Namun, malah oase yang tampak.
Bayangan semu penghibur lara?
atau malah justru penambah pilu,,,
Ketika aku butuh pertolongan Tuhan,
Dia tidak menjawab dengan segera.
Malah mengirim sosok engkau
Pria yang aku cium wangi surga ditubuhnya,
Taman Firdaus aku lihat di setiap senyumannya
Yang slalu membuat hatiku bergetar sangat kentara :)
Aku gurun yang kehausan,
Serasa mendapat anugerah cinta kasih dari yang Maha Penyayang.
Aku kerikil di jalanan,
Di angkat sempurna hingga aku merasa teristimewa.
Aku cahaya yang redup dikegelapan malam,
Serasa mendapat penerangan abadi dari Engakau Yang Maha Terang.
Itu aku rasa...
Ketika aku bersamanya :)
hehehehe... gmana?
bagus gak?
entah kenapa, cara ide ngalir pas perasaan lagi super ruweeeettt...
kalo lagi santai, malah males ngeboseee atau nulis-nulis gitu :p
and the Last (but not Least)...
this Poems for my Sweetheart yang seyogya nya aku dapat inspirasi puisi ini dari dia :))
chu :*
Regard,
Restu Stefani ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar