When you've GOD on yourside, everything will become Clear :)

Selasa, 10 Mei 2011

WONDER WINTER/FANFICTION/17+/ROMANTIC/CONTINUED part II


On winter, 29 November….
Selang seminggu setelah kejadian di lokasi shooting itu, drama yang Evi dan Minho perankan sangat di sukai oleh penonton, sehingga drama itu meraih rating yang lumayan tinggi dibanding dengan sebelum2nya.
Aku sangat bersyukur dengan berita ini. ini berarti, ceritaku banyak di gemari masyarakat Korea, dan ini membuka peluang aku untuk bisa menulis skenario untuk drama lain. Senangnya 
Aku lalu ingat pesan Evi sebelum dia debut menjadi aktris dan aku pun mulai mengisi meja penulis skrip.
“sejauh apapun kita berdua melangkah, kau tetap sahabatku. Sejauh apapun kau menjauh dari ku, aku tetap akan mendekat padamu, dan sesulit apa impian kita, kita akan raih bersama dalam satu musim yang sama.”
Dan pesan Evi yang dulu aku anggap hanya sebuah lelucon, kini benar2 menjadi nyata. Aku tak sekonyong-konyong nya saja jadi seorang penulis kalau bukan berusaha dan berdo’a dengan sepenuh jiwa. Ini cerita lalu ku, saat aku mulai di lirik produser untuk menuliskan sebuah cerita untuknya.
Aku orang yang bisa dibilang lumayan rajin memposting cerita-cerita lucu di blog kesayanganku. Nama blog ku sama sekali tidak di kenal di Korea, karena Korea selalu menggunakan blog lokal seperti Cyworld atau Naver. Jadi, kemungkinan kecil sekali untuk orang Korea membaca ceritaku. 2 bulan setelah aku tinggal di Korea dan Evi menemukan kerjaan, aku mulai di terima di salah satu universitas di Seoul. Mungkin dari sana lah karya tulisanku mulai di kenal publik Korea *dalam skala region kampus maksuttnya* karena aku mengambil major di bagian sastra Korea, jadi ini juga sebagai bahan uji kemampuan juga menulis cerpen dalam bahasa korea, hehehe…
Dan dari sana lah teman-teman satu kelas ku mendorongku untuk mengajukannya pada sebuah rumah produksi. Dan syukur lah, salah satu skrip yang aku kirimkan menarik perhatian sutradara.
Dan sutradara itu adalah Park San Kyung yang sekarang jadi Co. sutradara di drama yang di produseri oleh ayahnya.
Sebuah keberuntungan yang tidak aku bayangkan sebelumnya.
Dan cerita mengapa Evi bisa menjadi aktris, karena dia memiliki talent! Dan dia memang jago dalam berakting dan improvisasi. Dan satu lagi, dia adalah teman ku!.
Suatu hari aku mengundang San Kyung eonnie untuk makan siang bersama. Aku sengaja mengajaknya ke rumah makan di mana Evi bekerja. Lalu, aku kenalkan Evi padanya. Dan sepertinya ia menyukai pribadi Evi yang sangat cocok untuk karakter drama yang akan di produksi dekat2 ini. Evi pun di tawari casting dan dia mendapatkan keberuntungan menjadi seorang pekerja seni, hal yang selama ini yang dia idam-idamkan.
Acara flashback ku mengenang tentang masa itu buyar ketika Handphone ku berdering.
Aku lihat, ternyata hanya Miscall. Aku tidak tahu siapa, padahal number handphone ku tidak ada yang tahu selain Evi, Key, dan San kyung eonnie. Bahkan Minho pun tidak tahu number handphone ku.
Lalu, hanphone ku berdering lagi. Cukup keras dan lama. Aku lalu mengangkat telefon dari number yang tidak ada namanya itu, “yeobeoseo… *halo :dalam bahasa Korea*” sapa ku dengan nada agak bimbang.
“yeobeoseo… Fani?” tanya seseorang di line telepon.
“ne, nuguseo *ya, siapa?*” tanya ku penasaran.
“aku Dan! Rasyadan!” sahut orang itu dengan penuh sukacita.
“Dan? Rasyadan? Wah! Oppa *kakak*!” teriak ku kaget. Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba kak Dan *begitu aku menyapanya* menelefonku.
“Oppa lagi di mana? Tumben nelefon?” tanya ku masih penasaran.
“ah ~ Fani, kamu tidak lihat code depan number ini? aku sedang ada di Korea! Seoul!” jawab nya sumbringah.
“HAH?! Kok bisa?” aku masih terus bertanya pada nya.
Lalu aku melihat number di display layar handphone ku, ternyata BENAR! Code telepon wilayah Seoul. Tapi, sepertinya dia menelepon lewat wartel bukan lewat handphone.
“aku sedang liburan di sini. Tapi, aku belum sempat booking tempat menginap di Guest house. Kamu bisa bantu aku kan?”
“aku mungkin bisa bantu, tapi kita harus bertemu dulu. Kira-kira sekarang Oppa lagi di Seoul daerah mana?”
“aku masih di daerah Incheon airport. Aku belum berani keluar dari sini, karena aku belum tahu tujuan selanjutnya aku mau kemana… hehehe”
“ok! Aku akan pick up Oppa ke tempat ku. Tunggu aku 20-30 menit sampai sana ya.”
“ok! Aku tunggu yaaa…”
Ketika aku mau mematikan telepon nya dia berseru, “Fani, Oppa kangen sama kamu…” lalu dia menutup telepon nya. Aku tersenyum mendengar itu, lalu aku bergegas pergi ke Incheon airport.
###
Sampai di sana, tanpa mencari aku sudah menemukan dia yang sedang duduk sambil mendengarkan musik.
Aku langsung menghampirinya.
Dia tersenyum padaku.
Aku juga tersenyum padanya.
“Fani… apa kabar?” tanya nya sambil memeluk ku. Dia terlihat sangat rindu padaku, setelah bertahun-tahun kita tidak bertemu.
“baik… Oppa? Baik?” aku tanya balik padanya.
Dia mengangguk sambil melepaskan pelukannya.
“kamu makin kurus Fani. Apa kamu kecapean?” tanya nya sambil menatapku.
Aku tersenyum, lalu menjawab, “ salah satu hal yang wajib wanita Korea lakukan adalah diet. Oppa pasti tau tentang itu kan?”
“hahaha… iya… aku tau, pasti kamu ingin seperti Seo Nyeo Shi Dae girl band terkenal itu.”
“hahaha… Oppa bisa aja!” jawab ku sambil tertawa. Ini pertama kali nya aku tertawa lepas lagi. Rasyadan Oppa sangat membuatku nyaman.
Lalu, kita pun pergi meninggalkan Incheon airport menuju dorm ku.
Selama di bus, aku sesekali melirik padanya. Dia terlihat cape namun sangat excited dengan pemandangan kota Seoul.
Masih kentara di ingatan ku Rasyadan 3 tahun lalu. Saat pertama kali aku mengenal nya.
Dia sekarang tidak sepolos yang dulu aku kenal. Dia sekarang mampu bertraveling sendiri. Dan tahun lalu, dia baru lulus dari studi nya sebagai desainer interior.
Sekarang dia pun terlihat lebih dewasa. Terlihat dengan gaya rambut hampir mirip dengan Nickhun Horvejkul pada saat acara We Got Married. Rasyadan pun sekarang berwajah hampir mirip dengan Nickhun. Rambut blonde, alis yang tebal, bibir tipis, mata yang tidak bisa di bilang sipit namun ketika tersenyum terlihat seperti bulan sabit. Mungkin yang beda cuman warna kulit. Nickhun berkulit putih, namun Rasyadan Oppa cukup manis dengan kulit kuning langsat agak ke sawo matang.
“kenapa kamu ngeliatin aku terus? Pangling ya, aku makin ganteng? Hahaha” kata-kata itu mengagetkan ku.
Lalu, buru-buru aku menatap lurus ke depan. Aku palingkan muka darinya. Dia tersenyum. Itu satu-satu nya hal yang sangat aku rindukan dari nya, senyuman nya .
###
Sampai lah kita di salah satu Guest House yang aku yakin di sini ada tempat kosong untuk di Booking. Sengaja aku tidak jadi pergi ke dorm ku, karena aku cukup sibuk untuk mengantar dia bolak-balik. Lagian dia cukup terlihat capek, mending dia langsung check in dari pada harus muter2 dulu.
“Fani, katanya kamu mau bawa aku ke dorm kamu dulu? Bukan nya Ini guest House?” tanya Dan Oppa terlihat agak pusing dengan keputusan mendadak ku ini.
“aku tahu, Oppa pasti capek. Kalo aku bawa Oppa muter2 dulu, ntar Oppa pingsan lagi. Hehehe
Jadi, aku bawa Oppa kesini. Guest House ini punya orang tua teman ku. Dia satu kampus dengan ku. Tadi aku udah contact dia, katanya ada kamar kosong buat 1 orang. Jadi, Oppa bisa nginep di sini. Lagian di sini murah dan deket sama Hongik university station. Stasiun yang paling cepat untuk akses kemana pun di Seoul.”
Dia mengangguk. Lalu, cepat2 check-in dan memasukkan koper nya ke kamar.
Lalu aku pamit pada nya untuk pulang. Tiba2 dia memegang tangan ku.
“lain kali, jangan panggil aku Dan Oppa, atau kakak… panggil aku Rasyadan aja ya . dan satu lagi, besok aku ingin jalan2 keliling kota Seoul, kamu mau kan jadi guide aku? ” ungkap nya.
Aku mengangguk, dia pun tersenyum.
Aku pun berlalu dari pandangannya.
###
Apakah dengan kedatangan Rasyadan ke Seoul membuat Fani bisa melupakan Minho?
Lalu bagaimana dengan nasib Evi, sahabat Fani? Akan kah dia bertahan dengan kepalsuan selama ini?
Lanjutt di part selanjutnya yaaa 
To Be Continued….
Author : Restu Stefani 

Jumat, 06 Mei 2011

*FF ONE SHOOT/ TEENAGER/LOVE IS WONDERFULL/KPOP+JANK’’KUN9/NGEYEL*


Hiyaaahhh! Chingudeul!!! Saya kembali membawa ff geje nan sarap bin ngeyel…

Kali ini ff ini saya bikin beda, karena seperti halnya ff geje saya yang duluuu.duluuu emang pada ngeyel semua ceritanya *apa sii ini author –“*

Wokeh lah! Sebelum author ngesibak (?) semuaaa isi dalam cerita, kenape tuh ada nama JANK”KUN9 di title nya?

Karena disini pemain utamanya bukan oppadeul kita, tapi salah satu member genk di sekolah aku itu. Masih gag ngerti yaaa?? Okelah cekidot kita langsung meluncur ke ceritanya *author minjem sayap superman* denggg..dereng..derengg….



The cast : SHINee, 2PM, kwanghaeng Coed, Seohyun SNSD, Regita, Jessica SNSD, Krystal (readers) , jank”kun9 community.

Piguran : abang warnet, cewe2 lewat.

Genre : Romantic- mellow-drama-komedi-geje-sarap-ngeyel-khayalan.

Tittle : TRUE LOVE ====ONE SHOOT====

Subtitle : sunda, jawa, bali, dan semau readers J

Author : Restu Stefani Valentino Elskenz

Song : Kiss me “Avril Lavigne” , when youre gone “Avril lavigne” , Romantic “SHINee”

####

Krystal masih termenung sendiri sambil putar otak biar nemuin ide yang cemerlang buat bikin cerpen. Yang bakal dia ikutin dalam lomba cerpen di sebuah majalah Ibukota.

Krystal terus2 main2in ballpoint yang dari setengah jam lalu. Saking stresseu nya dia sama nih project. Dia sampe bolak-balik kamar kecil sampai 3x.

Pas krystal mau ke kamar kecil untuk yang ke-4x nya, dia melihat seorang namja yang lagi jongkok di depan pintu toilet. Spontan Krystal kaget. Coz, ini toilet khan buat cewe, kenapa nih namja nangkring disini???

Lalu Krsytal pun mendekatinya sambil dia perhatikan wajah namja yang sedang tertunduk itu.

“nugu seo? Chingu… wae? Noega gwaencahana?” tanya Krystal sambil bungkuk2 dan terus mendekati namja yang ternyata sedang memegangi Handphone.

Lalu namja yang terlihat tertunduk lesu itu, mengtengadahkan wajahnya. Wajah yang sedikit oval, kulit yang putih dan mata yang sipit dan sedikit sembab itu ternyata Teguh salah satu member di Jank”kun9 community genk tersohor seantero sekolah.

Krystal kaget bukan main, pas dia tau namja yang sedang tertunduk atau tepatnya nangis itu adalah Teguh sang leader Jank”kun9.

Gag berapa lama Krystal coba menyapa “annyeong Teguh-sshi” sapa Krystal sambil tersenyum dan mengangkat tangan kanan nya memberikan salam.

“annyeong Krystal-sshi” balas dia sambil masih dalam posisi semula.

Krystal yang [sangat] ingin tau, kenapa namja seganteng, sepopuler dan setajir teguh bisa nangis Bombay kea di pelem india gini?

Tapi, Krystal gag punya cukup nyali buat nanya itu ke dia. Maklum… dia salahsatu orang yang sangat disegani cewe2 di sekolah.

Tiba-tiba Teguh berdiri dan membuat kaget Krystal. Dia baru tau, ternyata tinggi dia dengan Teguh hanya beda sekitar 2-3 cm saja. Padahal tubuh jangkung Teguh sangat proposional makanya dia jadi bintang basket.

“ok! Krystal, aku permisi dulu. Ada urusan. Ok! Bye.” Sahut Teguh menutup pertemuan [tidak sengaja] kita di toilet dan dia pun berlalu.

Ketika namja itu sudah berlalu, Krystal menoleh ada Handphone tergeletak di lantai. Pasti itu Handphone nya Teguh. Krystal keluar dari toilet dan berusaha mengejar Teguh. Tapi dia sudah benar-benar berlalu alias sudah pulang. Dan handphone sliding berwarna merah-hitam milik sang Leader itu sekarang ada di tangan Krystal.

###

“aku pulaaangg..” sahut Krystal yang sudah sampe di rumah yang bercat warna cream itu. Jessica yang notabene onnie nya Krystal menghampiri Krystal sambil membawa segelas juice jeruk kesukaan Krystal.

“baru pulang? Cape ya?” tanya Jessica yang sangat perhatian kepada adik satu-satunya itu.

Krystal mengangguk. Lalu Jessica memeluk krystal, “ jangan terlalu cape, Krystal-sshi… aku tau kamu ingin menjadi penulis terkenal seperti idolamu Raditya Dika… tapi, jebal… jangan terlalu menyiksa diri spt ini. onnie bisa membiayai sekolahmu, meski tidak ada appa dan umma. Onnie mau kamu jadi orang yang berguna dan tidak sombong. Arachi?” sahut Jessica sambil mengelus-elus rambut panjang hitam Krystal. Kystal pun hanya mengangguk, menandakan meng”iya”kana pa yang di inginkan onnie tersayang nya itu.

“Ya.. sudah, ke kamar sana. Ganti baju, lalu makan.” Suruh Jessica sambil melepaskan pelukan nya.

Krystal pun berlalu ke kamarnya.

###

“teroreengg..teroreeengg..teroreeengg…” [suara nada dering handphone Teguh]

“duh! Ada yang nelpon! Gimana ini??? kalo di angkat, gag sopan! Kalo gag di angkat, takut penting. Akh! Lebih baik gag di angkat! Ini namanya gag sopan! Gmana kalo handphone aku ketinggalan juga terus ada yang nelpon terus diangkat sama orang lain, gmana??? Itu gag sopan! Gag sopaaann!” monolog Krystal dalam hati.

Lalu tiba-tiba telpon itu berhenti lalu berganti dengan nada SMS.

Dengan kesekian kali nya, Krystal nganggap ngebuka sms orang lain tanpa izin itu hukumnya HARAM! Jadi, dia pun tidak buka sms yang masuk ke handphone Teguh sampai 6 sms.

Gag berapa lama, handphone Teguh ‘jerit-jerit’ kembali dan ini buat Krystal ngegerutu dalam hati “nih siapa lg? sok sibuk bangett sih nih orang!”

“penting yaaa!!!” bentak Krystal ke handphone itu sambil ngebantingkan ke kasur.

Ternyata setelah di lihat, itu yang nelpon bukan no-name- kayak tadi, tapi ini dari “mamah”…

Yaaa… siapa tau penting. Dan mungkin benar-benar penting! Cepat-cepat krystal meraih handphone itu dan langsung memencet tombol hijau, di line sana suara cewe yang agak cempreng,” halo, Teguh! Kenapa gag angkat telpon? Kenapa gag bales sms? Mau ngehindar? Huh! Aku juga udah cape tau gag! Aku gag mau sama kamu lagi! Siapa si lu guh? Mulai sekarang gag da Thaguh! Gag ada aku-kamu, mulai sekarang gue-elu! Kita OVER!” cerocos cewe yang di line sana.

Krystal cuman bengong. Sambil berusaha untuk dapat kesempatan bicara.

“halo, ibu, eh… mbak, maaf.. ini bukan sama Teguh. Ini sama temennya. Hehehe” akhirnya Krystal dapet kesempatan buat ngomong.

“hah! Temen nya? So, kenapa ini HP Teguh da di lu?” tanya cewe itu lagi.

“gini lho mbak, HP Teguh ketinggalan di sekolah, terus, aku yang nemuin. Gag sempet aku kembaliin. Gitu lho mbak ceritanya. Eh, kalo boleh tau ini sama siapa ya? Jadi nanti bisa aku kasih tau ke Teguh kalo ada yang nelpon.” Lagi2 Krystal mulai penasaran sama cewe ini.

“bilang aja dari Regita. Bilangin ke Teguh, gue minta PUTUS! Gue udah punya cowo lagi! Yang gag lembek kayak dia! Tuutt..tuuutt..tuttt..” sahut cewe yang ternyata pacarnya Teguh yang bernama Regita yang sangat popular di sekolah. Sampe tahun kemarin mereka dapet best couple of the year. Dan dia pun langsung matiin line telpon nya.

Aku masih cengo sambil gag percaya kalo mereka putus. Padahal udah serasi dan cocok banget!.

Ok! Saking anehnya nih hari Krystal merebahkan badan nya di kasur dan terlelap tidur.

###

Esoknya, Krystal mengunjungi kelas Teguh. Ternyata dia gag ada. Temen nya bilang, dia lagi di taman sekolah.

Krystal pun menghampiri nya sambil menyodorkan tissue dan handphone ke Teguh.

Teguh melirik ke Krystal. Lalu mereka tersenyum. Krystal lalu duduk di samping Teguh dan mereka pun diam seribu bahasa.

“kemarin, Regita nelpon dan gag sengaja aku angkat. Karena di situ namanya “mamah” aku kira penting dari mamah kamu. Ternyata bukan”

“Regita pasti nelpon pake number mamahnya.” Jawab Teguh.

“oooo…” jawab ku singkat.

“terus ngapain kamu kesini?”

“menenangkan diri” jawab Teguh singkat. “Lalu, kenapa kamu gag pergi?” lirik teguh ke Krystal yang bikin dia salah tingkah.

“aa..kuu..akuu… ok! Aku pergi.” Ketika Krystal beranjak pergi, Teguh menarik tangan Krystal.

“gag keberatan khan nemenin aku di sini?” tanya teguh dengan sorot mata yang meneduhkan Krystal.

Krsytal pun mengangguk. Dia kembali duduk.

Di seberang kolam ikan di taman itu, ternyata da yang memperhatikan mereka berdua. Dia adalah Minho. namja yang menyukai Krystal sejak dari krystal masuk ke sekolah itu. Lalu datang Kwaenghaeng sahabat Minho dan Krystal yang sebenarnya sama2 memiliki perasaan kepada Krystal. Mereka bertiga bersahabat.

“waeyo? Aneh Krystal sekarang deket sama leader genk itu?” sahut kwaenghaeng mengagetkan Minho.

“anio! Gue lagi merhatiin little mermaid kita. Gue harap Teguh gag buat macem2 sama dia.” Jawab Minho yang masih memperhatikan Teguh dan Krystal yang sedang tertawa bersama.

“I hope so” jwab kwaenghaeng singkat.

Didalam hati Minho sangat kesal kenapa sekarang Krystal dekat dengan orang itu.

###

“kenapa kamu sekarang dekat dengan leader genk itu?” todong Minho tiba2 ke Krystal dengan pertanyaan yang buat Krystal heran.

“waeyo Oppa? Are u jealous with Him?” tanya Krystal sambil senyum.

“anio laaa~ masa iya Oppa cemburu sama orang itu. Its nonsense tau!” jawab Minho mengelak. Tapi krystal tau, sorot mata Minho bukan mau ngomongin itu. Krystal tau, Minho gag mau dia deket sama Teguh.

Tiba2 teguh datang. Langsung menarik tangan Krystal dan tanpa permisi membawa Krystal keluar yang sedang dengan Minho. *minta di sabet sama golok nih anak nganggap suami author obat nyamuk*

“wae? Tarik2 tangan kea gini! Sakit tau!” Krystal berusaha melepaskan tangan nya dari tangan Teguh.

“yuk!” sahut Teguh tanpa memperdulikan gerutuan Krystal tadi sambil ngasih helm pada Krystal.

“mau k mana?” tanya Krystal bingung.

“ayukk ajah!”

Lalu mereka pun melesat pergi dengan motor.

Mereka pun tiba di sebuh tempat.

“HAH! Warnet??? Mau ngapain?” krystal makin bingung sama tingkah nih anak.

Teguh pun berlalu masuk ke warnet itu. Sekali lagi, tanpa memperdulikan ocehan Krystal.

Mereka pun masuk ke Warnet yang kelihatannya penuh. Penjaga warnet itu mempersilahkan mereka berdua ke salah satu bilik yang kea nya kosong.

“ngapain sih kita ke sini? Teguh-sshi, lama2 kamu buat takut ya!” gerutu Krystal saking kesalnya.

“apa sih? Keep waiting ok! Ini ada hubungan nya dengan salah satu project cerpen mu itu.” Jawab Teguh sambil mata tetap berselancar di layar Browser. Tiba2 dia memasuki sebuah situs yang tiap hari hampir Krystal kunjungi yaitu Facebook dan Yo*t*be.

“eh, ngajak ke sini mau facebookan doangg? Hadeeehh! Ini orang bener2 buat gue stress lama2” oceh Krystal dalam hati nya.

Lalu dia mengetik nama Regita, dan ternyata benar! Regita mengganti status Relationship with nya dengan nama orang lain. Yang notabene itu bukan nama Acc. Teguh.

Dia terlihat mengerutkan kening dan langsung me-logout acc.fb nya, dan dia lanjut berselancar di situs yang satu nya.

Dia mengetik yang kurang jelas Krystal pahami.

Lalu dia menoleh ke Krystal. Sambil senyum. Ini buat Krystal gugup.

“ini yang harus kamu pelajari” kata Teguh sambil nunjuk ke layar monitor.

“HAH! WHAT??? YANG KAYAK GINI? BUAT APA? NGAPAIN? TUTUUUUPP TUH SITUUUSSS!” teriak Krystal kaget.

“kenapa? Yang kamu mau tulis di cerpen kamu ini khan? “first kiss” terus, ngapain kamu nulis cerpen kea gitu, kalo kamu sendiri belum pernah bereksperiment.”

“haduuhh! Nih orang sarap atau emang pikiran nya bejat gimana gt… masa gue di kasih video kea gini!.”

Gerutu Krystal lagi dalam hati nya.

“Teguh, kea nya gag perlu yang kea gini juga kali yaa… tinggal nonton di tivi, atau nonton drama Korea juga bisa belajar dikit2 ttng gini. Gag usah nonton yang hot bangett kea gini.” Krystal mencoba mengelak dari ajakan Teguh buat “mengapresiasi” tuh vid. 17++ spt gt.

Teguh hanya senyum simpul. Lalu dia bertanya, “waeyo? Krystal masih kecil ya? Jadi takut sama yang kea gini?”

“yaa… nggak lah! Cuman itu… itu… gag pantes aja buat seumuran kita. Ngerti gag sih! Udah akh! Aku pulang!” Krystal pun angkat kaki dari warnet itu.

Di luar, Krystal ngoceh sendiri, “orang sarap! Ngapain ngajak gue nonton yang gituan? Orang ciuman gag jelas! Mana bule sedeng lagi tuh yang jadi artis di vid. Itu! Huueeekk! Najis amat model ciuman ke gitu! Kalo pun gue mau ciuman, gag kea gitu juga kali! Huh!”

Krystal pun pulang tanpa memperdulikan Teguh.

###

“NOONAAAA!!! Aku kangeeeennn!!! Bogoshipooo Noonaa” tiba2 seorang namja yang tinggi nya sekitar 170cm memeluk Krystal. Itu Taemin. Sepupu yang sudah Krystal anggap adik sendiri.

“wah! Taemin dongsaeng, udah pulang dari macau? Mana Khunnie Oppa?” tanya Krystal.

“owh… khunnie Oppa ikut ke sini kok! Mungkin bentar lagi juga mereka ke sini.”

“mereka? Siapa?” tanya Krystal heran.

“Seohyun Noona kata nya udah lama gag ketemu sobat nya Jessica Noona. Taecyeon hyung juga ikut ke sini lho! Dia pengen ketemu tunangan tercinta nya, Jessica Noona. Sekalian dia juga bawa adiknya Junho Hyung.” Jelas Taemin panjang lebar.

“waaaa… jadi banyak juga yang dari macau ke sini. Aku pengen segera ketemu Taec Oppa dan Junho! Udah lama gag ketemu! Terakhir ketemu pas nganterin onnie ku ke macau.”

Taemin pun memeluk Noona nya lagi. Lalu datang khunnie yang mengagetkan Krystal dan Taemin.

“Opppaaa! Kapan arrive nya? Kok gag ngasih tau? Klo tau khan bisa aku jemput.” Sahut Krystal sambil memeluk rindu sepupu yang sudah Krystal anggap kakak sendiri.

“ne… Krystal-sshi, ini khan surprise! Jadi harus diam2 dongg… hehehe” jawab khunnie di barengi cubitan gemas dari Krystal.

Di pintu ternyata udah ada Taecyeon Oppa, Junho dan Seohyun onnie yang belum sempat masuk.

Lalu Jessica pun mempersilahkan mereka masuk. Dan tak lupaaa, ciuman kangen dari Taecyeon kepada Jessica yang membuat Krystal melongo untuk sementara waktu dan mulai mengingatkan dengan kejadian tadi siang bersama Teguh menonton vid. Geje.

Dan tiba2 Krystal punya ide, ingin di ajarin hal itu dengan Teguh. Dia pikir, Teguh cocok untuk di jadikan mentor buat hal ini. masa iya, namja playboy kea dia gag pernah ngelakuin itu.

Ok! Mulai besok aku berguru pada Teguh! Teguh sonsaengnim~ aku ingin menjadi murid mu!

###

Keesokan hari… hujan turun dereeesss bangett! Krystal yang gag bawa payung, baju nya basah semua. Teguh datang dan memberikan jaket kulit nya yang berwarna hitam. Ternyata, di seberang sana, Minho sedang memegang payung, dan berniat untuk memayungi Krystal. Dan di sebelah sana, Kwaenghaeng membawakan payung dan jas hujan untuk Krystal. Tapi, semua nya sia2 karena keduluan oleh teguh.

“mau ke mana?” tanya teguh yang kea nya dia juga lagi kedinginan.

“kamu kedinginan? Ngapain jaket kamu kasih ke aku?” Krystal mencoba melepaskan jaket itu, tapi Teguh malah memakai kan nya lagi.

“kulit aku tebal kea badak. Jadi, tenang aja ~” jawab dia sambil senyum.

Hal ini pun membuat krystal senyum. Menurut krystal, senyuman Teguh, sangat menyejukkan hati.

Teroreengg.. teroreeng.. teroreengg… [suara handphone Teguh]

“halo, oh… ada apa? Tumben lu nelpon nyuk… hah? Ke kost-an? Ngapain? Ooo.. oke… siipp! Yoo” terdengar percakapan singkat antara Teguh dengan sang penelepon.

“ikut yuk!” ajak Teguh.

“ke mana?” tanya Krystal. Lagi2 Krystal mulai merasa aneh dengan sikap ini namja.

“mau ikut gag?” Teguh malah balik nanya.

“gak!” jawab Krystal singkat.

Tanpa memperdulikan jawaban krystal tadi, dia malah narik tangan krystal dan ngajak cewe yang tingginya sekitar 168 cm itu naik motor Yamaha Vixion.

Mereka pun melesat menantang hujan.

###

Tiba di sebuah tempat. Tepatnya di tempat kost-an Chansung, salah satu teman sekelas teguh di kelas Taekwondo.

“lha? Ngapain kita ke sini? Woaaahh! Nih anak pikirannya udah mulai mesum nih! Andwae!~ manusiaaa jahaaa***m!” teriak Krystal di dalam hati.

“yuk!” ajak Teguh ke Krystal untuk masuk ke kost-an Chansung.

Krystal ngikutin apa yang di suruh Teguh. Tapi, tanpa Teguh sadari, di tangan kanan Krystal, dia pegang cutter. Dia takut Teguh buat macem2 sama dia.

“eh, ngapain kita ke sini?” tanya Krystal lagi.

“ini… chansung minta aku ngebetulin computer dia yang rusak. Katanya kemarin sempet error. Katanya di dalam nya ada tugas penting, jadi minta aku benerin sekarang.” Jelas teguh panjang lebar.

Krsytal yang tadi udah berpikiran buruk ttng teguh jadi malu sendiri. Dia kira namja ini mau buat macem2 sama dia.

“Oooo.. kirain mau ngapain.” Jawab Krystal sambil lirik2 ke sekitar kamar kost-an chansung.

Teguh yang sedang amat serius ngebetulin computer gag memperdulikan ocehan Krystal.

“kalo gitu aku pulang ya.” Pamit Krystal ke Teguh yang masih sibuk dengan program computer yang sedang dia install.

“ntar dulu.. ini sebentar lagi juga beres.” jawab Teguh sambil mata masih fokus ke layar monitor.

“nggak ~ ayo ajah kamu di sini… aku harus pulang.” Jawab Krystal sambil pergi ke dapur lalu membawakan segelas air putih buat Teguh.

“ini air buat kamu, kali aja kamu haus.”

Ketika Krystal pergi menuju pintu depan, teguh menarik tangan Krystal [lagi] dan membuat Krystal kaget lalu cepat2 mengeluarkan cutter yang tadi di selipkan di rok.

Sreeetttt! Tangan Teguh berdarah kena cutter Krystal.

Krystal kaget bukan main, dia sangka cutter nya gag akan melukai tangan Teguh sampe robek gitu.

“aaa..ah! mianhae teguh-sshi! Jeoseonghamnida! Tangan kamu berdarah!” Krystal panik.

“aaagghh..aduuhh! sakiitt!~ kamu ngapain sih bawa2 cutter segala?! Kamu kira aku penjahat apa!” bentak Teguh ke Krystal di iringi permintaan maaf dari krystal.

Buru2 Krystal lari ke dapur dan ngambil kotak P3K.

Lalu dia pun merawat luka Teguh yang terjadi karena kebodohan Krystal.

“Teguh-sshi, mianhamnida… aku gag sengaja. Aku kira kamu mau buat macem2 sama aku. Sekali lagi mianhae.” Seru Krystal sambil terus membalut luka Teguh dengan perban.

“kenapa sih kamu selalu berfikiran buruk ttng aku? Aku khan bukan penjahat. Aku juga bukan setan yang harus slalu kamu jauhi.” Tanya Teguh pada yeoja yang dari tadi menunduk itu.

Krystal hanya diam. Dia gag berani menatap mata Teguh, karena dia merasa bersalah.

“hei… jawab dongg!” seru Teguh sambil memegang pundak Krystal.

Krystal masih belum bisa menengadahkan wajahnya ke muka teguh. Dia masih amat merasa bersalah.

Teguh pun ikut2an menunduk.

Beberapa menit kemudian, Kystal memberanikan diri melihat wajah teguh. Bermaksut untuk meminta maaf lagi. Tapi, pada saat yang sama, teguh pun mengangkat wajahnya, lalu….

Mereka TAK sengaja ciuman.

Bibir tipis Krystal menempel beberapa senti di bibir tipis teguh. Mereka saling tatap.

Lalu, mereka pun melepaskan bibir masing2.

Krystal melemparkan wajahnya ke sudut lain, begitu pun dengan Teguh.

Mereka saling gugup. Saling kaku.

“Ini adalah first kiss dari ku. Entah itu kesan yang sama juga untuk Teguh.” Gumam Krystal dalam hati.

###

“braaaakk!” meja makan tiba2 berantakan. Krystal menumpahkan sup dan memecahkan mangkuk.

Jessica dan Taecyeon yang ada di situ, heran dengan sikap adik nya akhir2 ini.

“Krystal dongsaeng, gwaenchana?” tanya Taecyeon pada Krystal yang sedang membersihkan lantai dan meja yang berceceran kuah sup dan pecahan kaca mangkuk.

“aahh~ anio Oppa, nan gwaenchana ^^” jawab krystal sambil ngeloyor ke dapur.

Ini untuk ke-3x nya Krystal memecahkan mangkuk sup setelah kejadian di kost-an itu.

Krystal lari ke lantai dua menuju ke kamarnya. Dia merebahkan badan nya, lalu menutup kedua matanya. Muka nya yang oval dan bibirnya yang tipis terus bergeming dan fikiran nya melayang jauh mengingat kejadian itu.

Tak lama, dia pun tertidur lelap.

###

Yeoja yang memakai bando dan mengenakan jaket biru itu Krystal sedang memperhatikan Teguh di kejauhan.

“Teguh gag bisa mengikuti pertandingan basket minggu depan gara2 aku..” lirih Krystal dengan muka tertunduk lesu.

Minho yang sama2 satu klub basket dengan Teguh datang menghampiri Krystal.

“dia gag bakal jadi kapten tim basket lagi tahun ini.” kata Minho tiba2 k Krystal yang lagi namplok di pilar tembok.

“lha? Kenapa?” tanya Krystal penasaran.

“yaaahh.. lihat aja tangan nya. Udah gag berguna!. Lagian, dia gag bakalan ikut di tournament minggu depan. Jadi, udah jelas… dia gag bakalan di pilih untuk jadi kapten basket tahun ini. kapten basket tahun ini bakalan jadi milik aku.” Seloroh Minho bangga.

Krystal gag memperdulikan ocehan Minho tadi. Dia kepikiran, Teguh gag bisa jadi kapten tim bakset karena kesalahan dia. Kebodohan dia. Coba, pas waktu itu dia sedikit percaya pada Teguh, mungkin gag bakalan kayak gini.

Krystal ngeloyor meninggalkan Minho yang lagi ngoceh pamer tentang peluang dia menjadi kapten tim basket tahun ini.

###

Di kantin, Teguh menghampiri Krystal yang kelihatan lagi kehilangan napsu makan.

“kenapa? Masih merasa bersalah? Udah lah~ sekarang juga udah agak baikan kok. Gag usah khwatir, aku masih tetap ganteng kok meskipun tangan aku di perban kea mummi gini… hehehe” Teguh berusaha untuk menghibur Krystal.

Tiba2 krystal menatap mata teguh dengan air mata menggenang di kedua mata besar Krystal.

“bukan itu~ ini… ini karena aku, kamu gag bisa jadi kapten tim basket untuk tahun ini. mianhae Teguh-sshi.”

Teguh tersenyum. Lagi2 senyumannya meneduhkan hati Krystal.

“aku hanya ingin satu hal dari kamu untuk menebus kesalahan kamu itu.”

“apa?” tanya Krystal penasaran.

“aku akan menjadi apa pun yang kamu mau, Teguh-sshi. Gag pa.pa Aku jadi pembantu,budakmu, aku ikhlas jadi tangan mu, aku ikhlas menyuapi kamu makan. Asal kamu maafkan aku.”

“jeongmall?” tanya balik Teguh.

Krystal mengangguk.

“Nanti pulang sekolah ikut aku. Jangan tanya “mau kemana?” “ngapain ke sini?” atau ngegerutu di dalam hati. Ok! Setuju?” seru Teguh sambil mengulurkan tangan kanan nya untuk ber-deal [padahal tangan nya sedang luka].

Krystal mengangguk. Dia tidak tega meng-shake tangan Teguh untuk bilang deal. Teguh tau itu. Dia sengaja untuk membuat Krystal menerima penawaran dia.

###

Pulang sekolah, Teguh udah menunggu Krystal di depan gerbang sekolah. Lalu datang Krystal, tanpa Krystal “mengintrogasi” dulu, dia pun naik ke motor Yamaha Vixion warna hitam.

***

“cekiiiitt…”

“sampai…” seru Teguh.

Krystal tak berkata sepatah kata pun. Dia msih ingat janji nya ke Teguh, kalo dia gag bakal nanya macem2 sama Teguh.

Teguh tersenyum. terukir lesung pipi di pipi sebelah kiri. Krystal pun membalas dengan senyuman manis. Mereka sebenarnya memiliki senyum yang sama2 manisnya.

“hhhmmmm… ini tempat dimana pertama kali aku ketemu dgn Regita. Dia sedang termenung sendiri di sini. Dia menyesali kesalahan nya karena penyebab dari kecelakaan ayah dan kedua adiknya sampai mereka meninggal. Dia pada saat itu sangat polos. Dia sangat cantik dengan sifatnya yang polos. Dan hari ini, tepat 3 tahun aku bertemu dia di sini. Uh! Sekarang dia tambah dewasa. Dia sedikit berubah. Dia makin banyak menuntut. Aku selalu mengikuti apa yang dia mau. Aku dia anggap sebagai kaka, pacar, sekaligus ayah untuk dia. Dia sangat manis.” Teguh mencoba flashback tentang kenangan nya dengan Regita.

“lalu… kenapa aku.. juga kamu bawa kesini?” tanya Krystal.

Teguh kembali bercerita, “ suatu ketika Regita bertanya padaku, bila kita bukan jodoh, siapa yang akan kamu bawa ketempat rahasia kita? Aku pun berjawab…” Teguh memotong pembicaraannya.

“siapa?” tanya Krystal makin penasaran.

Teguh menarik tangan Krystal lalu tanpa Krystal duga namja itu memeluknya. Mengelus rambut Krystal seperti appa nya yang sudah lama Krystal gag rasakan.

“siapa?” Krystal masih menanyakan pertanyaan yang sama.

Dalam pelukan Krystal, Teguh ternyata menangis. Krystal tidak menyangka, namja seperfect Teguh Atmaja leader genk Jank”kun9, kapten basket, popular dan segala embel2 tentang nya menangis dalam pelukan Krystal yang hanya yeoja biasa di sekolahnya dan hanya seorang penulis cerpen amatiran yang karya nya selalu di tolak.

“a…akuu…ingin Regita kembali padaku… aku ingin dia jadi bagian dari diriku lagi. Aku gag mau kehilangan dia. A…a..akuu” lirih Teguh.

Di dalam hati Krystal merasakan rasa ngilu dan perih. Entah dari mana itu asalnya. Dia tidak tega dengan kondisi Teguh saat ini,tapi, dia juga sekarang mulai memiliki rasa yang berbeda untuk Teguh. Dia takut ini bukan rasa biasa untuk seorang teman. Krystal kembali bertanya, “lalu… aku harus berbuat apa untuk meringankan bebanmu Teguh-sshi?”

Teguh makin memeluk erat Krystal dan dia berseloroh dengan nada kecil namun menyakinkan, “please, always like this… I need your voice, I need your laugh. Aku suka Krystal yang berisik, aku suka Krystal yang selalu bertanya ini-itu. Please, always beside me. tryin’ for keep my spirit. Aku udah mulai lelah menjalani hidup yang selalu kayak gini. Aku ingin Krystal jadi pemilik hatiku setelah kepergian Regita.”

Krystal tidak bisa berkata sepatah kata pun. Bibirnya dia rasakan kelu. Dia baru sadar, bahwa orang yang selama ini dia anggap kurang baik dia jadikan teman, dia anggap penjahat, dia anggap brengsek. Ternyata dia sangat rapuh. Tanpa Krystal jawab dengan sepatah kata dia menganggukkan keinginan Teguh. Lalu, Krystal berusaha untuk tidak melepaskan pelukan nya dari namja yang menerima ciuman pertamanya dan sekarang telah menjadi namja chingu nya.

Lalu, Teguh berseloroh kecil, “gomapta, kamu sudah mengizinkan aku untuk merasakan bagaimana yang namanya ‘first kiss’”

“Ooo… ternyata itu sama2 first kiss. Itu first kiss kita. Jadi, selama ini, Teguh tidak pernah berciuman dengan siapapun selain dengan aku? Truly, he’s the good guy ever I meet.” Monolog dalam hati Krystal.

Dan sore berlembayung itu, mereka akhiri dengan janji untuk menjaga satu sama lain, dan the 2nd kiss mereka. Love is WONDERFULL ~ itu yang Krystal tau. Dan Teguh is the first for everything in her life J

======

THE END

========

Gimana seru gag? Mianhae a.k.a minta maaf seribu kali buad siapapun yang terlibat di dalam ff ini. bukan bermaksutt macem2 atau sebagai nya, JUST FOR FUN J

Buatt yang keberatan, silahkan remove ff ini dalam fikiran anda, namanya juga buatt geje2an aja… gag ada maksutt kok…

Buat yang suka di harap acungin jempoolll *ala I’ll be back* atau comment untuk membuat author lebih membagusi (?) ff di lain waktu ^^.

Buatt yang gag sengaja baca, juga bisa ninggalin jejak berupa like atau comment… tapi, yang mau lempar suami author *Minho* bisaaaaa bangetttt! Author tampuuunggg J

Akhir kata…

Ghamsanuhunmida :)

WONDER WINTER/FANFICTION/17+/ROMANTIC/CONTINUED


22 November, On Winter…
Hari ini Seoul mulai dingin. Gak tau kenapa memang cuaca memang menunjukkan membeku di -4 0celcius atau memang ada sedikit rasa menyelusup dingin di hatiku sekarang ini. Hari ini aku dimarahi oleh produser “lagi”. Ini untyuk ke-2 kalinya aku dapat “teguran” dari yang punya drama.Bukan karena ceritanya gak menurut role yang udah direncanain di synopsis. Tetapi karena terlalu sedikitnya “adegan romantic” di beberapa scene. Padahal drama sedang di puncak rating!.
Ini menjadi dilemma tersendiri….
Gimana nggak, disaat aku “sang creator” di cerita drama yang dimainkan oleh pujaan hatiku yang secara tidak langsung membawaku menghadap langit Seoul. Banting tulang disini, menulis puluhan bahkan lembar scenario diharapkan oleh seluruh penikmat drama untuk ada “adegan romatis” dalam tanap kutip! [kata lain : kiss].
Malam di saat ngeprint hasil ketikan, ada sedikit galau di hatiku. Karena besok, di episode 9 ada adegan yang aku sengaja skip! Deny! Unallowed! Tapi, sudut hatiku yang lain menguatkan aku untuk bersikap professional. “tenanglah ~ semua akan baik-baik saja.”
Pagi buta aku hantar naskah menghadap sang pengarah, pak Myun. Hari ini kenapa sangat-sangat dingin dari biasanya tanggal 22 November. Jaket 3 lapis ku serasa tak berguna untuk melindungi pori-poriku yang mulai menguap besar-besar. “Sungguh dingin!” pikirku. Sekitar jam 8, sang aktris yang notabene adalah sahabat karibku, sahabat satu perjuangan waktu pertama kali kita ke Seoul bersama, sahabat di saat duka maupun suka, teman makan satu mangkuk ramyeon1*, teman satu gigit potongan kimbab1**, teman patungan ke sauna, teman segala-galanya kini menjadi boneka ceritaku!.
Evi memang sangat berbakat. Tidak hanya cantik, dia hebat dan independent woman, jarang aku menemukan orang seperti dia. Aku kagum padanya dari pertama aku kenal sampai sekarang dia berdiri memakai sepatu Boots yang aku beli patungan dengannya di pasar Dongdaemun2. Dia sedikit pun tidak pernah mengeluh, ini yang membuatku yakin, “mengeluh getting worse”.
Oh… dia sangat cantik hari ini. terlihat sederhana namun menarik. Dia mendekat padaku dan memeluk hangat tubuhku yang masih terasa dingin meski memakai jaket 3 lapis. Aku masih belum yakin beberapa jam lagi scene itu akan mereka jalani.
Scene yang mulai sedikit demi sedikit mengingatkan rasa kecewa itu lagi.
Pada episode 3 banyak viewers site yang “menagih” dan menanyakan adegan pamungkas. Produser pertama kali menegurku untuk segera mengeluarkan adegan pamungkas. Tapi, aku

sengaja mengulur waktu dan dengan berdalih, “terlalu cepat untuk episode 3, nanti penonton bosan.” Ungkapku begitu.

Tapi, hanya 1 adegan yang menimbulkan rasa sedikit ngilu di hatiku.
Adegan Minho mencium kening Evi. Di bawah temaram lampu jalan Yeoido. Masih terkam dibenakku, aku minta pamit keluar dari kursi penulis untuk kebelakang. Aku melihat adegan itu disudut paling jauh dari semua crew. Dengan beberapa tetes air mata membasahai pipiku, aku melihat dia [Minho] sangat menghayati ini. dia memang pria yang hebat!. Sama hebatnya dengan Evi sahabatku. Benar-benar serius dalam bekerja dan professional. Jujur, aku merasa malu dengan perasaanku yang kekanak-kanakan ini. aku harus kuat ~ !
Sekarang, ini akan terjadi lagi.
Dan ini lebih sadis!.
Hatiku benar-benar akan beku dan mungkin akan susah untuk mencair. Aku harap Tuhan masih beri aku kekuatan ekstra 2x lebih besar dari kemarin .
###

Aku duduk di bangku samping Co.sutradara [San kyung onnie] yang sangat brilliant dan pintar! Tertulis nama Park di depannya.
Aku selalu kagum kepada wanita-wanita Korea yang sangat independent dan tangguh namun patuh. Dia tersenyum padaku pada saat adegan 5 : 2 scene itu diperankan oleh Minho dan Evi.
Dia memegang tanganku yang meski memakai sarung tangan yang aku beli di Busan masih terasa dingin.
“jangan khawatir, ini karena cuaca. Kita harus bersabar, cuaca memang dingin.” Seru nya.
Padahal dia tahu, aku memang merasa sanagt dingin. DINGIN HATIKUUU!!!
Sekarang sudah 5 : 4 scene, menuju last ending episode 9. Di last ending itulah aku taruh “adegan pamungkas”.
Coriously ~ ! so… much I want run away! Tapi, aku melihat senyum Minho yang sedikit mencairkan gunung es hatiku.
Pada saat itu, Handphone ku berdering. Telepon masuk, “konci” aku beri nama itu, itu Key. Aku tahu, dia pasti gelisah karena dari kemarin kehilangan eyeliner keberuntungannya. Tidak aku angkat. Lalu dia mengirim pesan, “angkaaaaattt! Aktifkan 3G!” dia mulai memerintah aku lagi. Sangat arrogant! >,<

Lalu dia menelepon ulang dan aku angkat, di layar handphoneku hanya ada 2 pasang eyeliner, satu hitam dan satu hijau. Key tidak ada. Lalu dia berseru dengan suara sedikit menjerit, “EYELINERKU KETEMUUUU!” lalu muncullah dia di layar handphoneku. Manusia aneh! –“
Dia cengar-cengir, lalu tiba-tiba dia menunjuk ke arah layarnya, “MWORAGO! Omooo…. Haneul-ah! Lihat! Minho mencium siapaaa???? Woooo” berisik Key.
Aku tersentak kaget. Dada ku rasanya tersendak, kerongkonganku tercekat, nafasku terasa tersengal-sengal. Ini tidak mungkin! Ini pasti salah! Aku cepat-cepat meraih naskah drama yang aku rancang itu lalu membacanya baik-baik. “Iya! Ini salah! Harusnya mereka hanya menempel saja… jangan sampai begini!” oceh ku dalam hati. Aku menggerutu bukan main.hatiku terasa panas terbakar. Key yang dari tadi masih ada di line telepon melihat keadaan ku yang sangat buruk saat itu, dia pun bertanya,
“ hey, Haneul-ah, kenapa denganmu? Sepertinya lamu kurang baik?” tanya key.
Aku hanya diam. Lalu aku pamit pada Key untuk mematikan telepon. Lalu aku pamit juga pada Pak. Myun yang sedang terlihat sibuk membreak khan semua pemain dan crew. Dia mempersilahkan, dan aku pun pergi.
###


NB : to be continue yaaa... ini hanya fiktif belaka.... so, its just for fun :))
Credit by : Restu Stefani *dont take without full credit*