When you've GOD on yourside, everything will become Clear :)

Selasa, 10 Mei 2011

WONDER WINTER/FANFICTION/17+/ROMANTIC/CONTINUED part II


On winter, 29 November….
Selang seminggu setelah kejadian di lokasi shooting itu, drama yang Evi dan Minho perankan sangat di sukai oleh penonton, sehingga drama itu meraih rating yang lumayan tinggi dibanding dengan sebelum2nya.
Aku sangat bersyukur dengan berita ini. ini berarti, ceritaku banyak di gemari masyarakat Korea, dan ini membuka peluang aku untuk bisa menulis skenario untuk drama lain. Senangnya 
Aku lalu ingat pesan Evi sebelum dia debut menjadi aktris dan aku pun mulai mengisi meja penulis skrip.
“sejauh apapun kita berdua melangkah, kau tetap sahabatku. Sejauh apapun kau menjauh dari ku, aku tetap akan mendekat padamu, dan sesulit apa impian kita, kita akan raih bersama dalam satu musim yang sama.”
Dan pesan Evi yang dulu aku anggap hanya sebuah lelucon, kini benar2 menjadi nyata. Aku tak sekonyong-konyong nya saja jadi seorang penulis kalau bukan berusaha dan berdo’a dengan sepenuh jiwa. Ini cerita lalu ku, saat aku mulai di lirik produser untuk menuliskan sebuah cerita untuknya.
Aku orang yang bisa dibilang lumayan rajin memposting cerita-cerita lucu di blog kesayanganku. Nama blog ku sama sekali tidak di kenal di Korea, karena Korea selalu menggunakan blog lokal seperti Cyworld atau Naver. Jadi, kemungkinan kecil sekali untuk orang Korea membaca ceritaku. 2 bulan setelah aku tinggal di Korea dan Evi menemukan kerjaan, aku mulai di terima di salah satu universitas di Seoul. Mungkin dari sana lah karya tulisanku mulai di kenal publik Korea *dalam skala region kampus maksuttnya* karena aku mengambil major di bagian sastra Korea, jadi ini juga sebagai bahan uji kemampuan juga menulis cerpen dalam bahasa korea, hehehe…
Dan dari sana lah teman-teman satu kelas ku mendorongku untuk mengajukannya pada sebuah rumah produksi. Dan syukur lah, salah satu skrip yang aku kirimkan menarik perhatian sutradara.
Dan sutradara itu adalah Park San Kyung yang sekarang jadi Co. sutradara di drama yang di produseri oleh ayahnya.
Sebuah keberuntungan yang tidak aku bayangkan sebelumnya.
Dan cerita mengapa Evi bisa menjadi aktris, karena dia memiliki talent! Dan dia memang jago dalam berakting dan improvisasi. Dan satu lagi, dia adalah teman ku!.
Suatu hari aku mengundang San Kyung eonnie untuk makan siang bersama. Aku sengaja mengajaknya ke rumah makan di mana Evi bekerja. Lalu, aku kenalkan Evi padanya. Dan sepertinya ia menyukai pribadi Evi yang sangat cocok untuk karakter drama yang akan di produksi dekat2 ini. Evi pun di tawari casting dan dia mendapatkan keberuntungan menjadi seorang pekerja seni, hal yang selama ini yang dia idam-idamkan.
Acara flashback ku mengenang tentang masa itu buyar ketika Handphone ku berdering.
Aku lihat, ternyata hanya Miscall. Aku tidak tahu siapa, padahal number handphone ku tidak ada yang tahu selain Evi, Key, dan San kyung eonnie. Bahkan Minho pun tidak tahu number handphone ku.
Lalu, hanphone ku berdering lagi. Cukup keras dan lama. Aku lalu mengangkat telefon dari number yang tidak ada namanya itu, “yeobeoseo… *halo :dalam bahasa Korea*” sapa ku dengan nada agak bimbang.
“yeobeoseo… Fani?” tanya seseorang di line telepon.
“ne, nuguseo *ya, siapa?*” tanya ku penasaran.
“aku Dan! Rasyadan!” sahut orang itu dengan penuh sukacita.
“Dan? Rasyadan? Wah! Oppa *kakak*!” teriak ku kaget. Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba kak Dan *begitu aku menyapanya* menelefonku.
“Oppa lagi di mana? Tumben nelefon?” tanya ku masih penasaran.
“ah ~ Fani, kamu tidak lihat code depan number ini? aku sedang ada di Korea! Seoul!” jawab nya sumbringah.
“HAH?! Kok bisa?” aku masih terus bertanya pada nya.
Lalu aku melihat number di display layar handphone ku, ternyata BENAR! Code telepon wilayah Seoul. Tapi, sepertinya dia menelepon lewat wartel bukan lewat handphone.
“aku sedang liburan di sini. Tapi, aku belum sempat booking tempat menginap di Guest house. Kamu bisa bantu aku kan?”
“aku mungkin bisa bantu, tapi kita harus bertemu dulu. Kira-kira sekarang Oppa lagi di Seoul daerah mana?”
“aku masih di daerah Incheon airport. Aku belum berani keluar dari sini, karena aku belum tahu tujuan selanjutnya aku mau kemana… hehehe”
“ok! Aku akan pick up Oppa ke tempat ku. Tunggu aku 20-30 menit sampai sana ya.”
“ok! Aku tunggu yaaa…”
Ketika aku mau mematikan telepon nya dia berseru, “Fani, Oppa kangen sama kamu…” lalu dia menutup telepon nya. Aku tersenyum mendengar itu, lalu aku bergegas pergi ke Incheon airport.
###
Sampai di sana, tanpa mencari aku sudah menemukan dia yang sedang duduk sambil mendengarkan musik.
Aku langsung menghampirinya.
Dia tersenyum padaku.
Aku juga tersenyum padanya.
“Fani… apa kabar?” tanya nya sambil memeluk ku. Dia terlihat sangat rindu padaku, setelah bertahun-tahun kita tidak bertemu.
“baik… Oppa? Baik?” aku tanya balik padanya.
Dia mengangguk sambil melepaskan pelukannya.
“kamu makin kurus Fani. Apa kamu kecapean?” tanya nya sambil menatapku.
Aku tersenyum, lalu menjawab, “ salah satu hal yang wajib wanita Korea lakukan adalah diet. Oppa pasti tau tentang itu kan?”
“hahaha… iya… aku tau, pasti kamu ingin seperti Seo Nyeo Shi Dae girl band terkenal itu.”
“hahaha… Oppa bisa aja!” jawab ku sambil tertawa. Ini pertama kali nya aku tertawa lepas lagi. Rasyadan Oppa sangat membuatku nyaman.
Lalu, kita pun pergi meninggalkan Incheon airport menuju dorm ku.
Selama di bus, aku sesekali melirik padanya. Dia terlihat cape namun sangat excited dengan pemandangan kota Seoul.
Masih kentara di ingatan ku Rasyadan 3 tahun lalu. Saat pertama kali aku mengenal nya.
Dia sekarang tidak sepolos yang dulu aku kenal. Dia sekarang mampu bertraveling sendiri. Dan tahun lalu, dia baru lulus dari studi nya sebagai desainer interior.
Sekarang dia pun terlihat lebih dewasa. Terlihat dengan gaya rambut hampir mirip dengan Nickhun Horvejkul pada saat acara We Got Married. Rasyadan pun sekarang berwajah hampir mirip dengan Nickhun. Rambut blonde, alis yang tebal, bibir tipis, mata yang tidak bisa di bilang sipit namun ketika tersenyum terlihat seperti bulan sabit. Mungkin yang beda cuman warna kulit. Nickhun berkulit putih, namun Rasyadan Oppa cukup manis dengan kulit kuning langsat agak ke sawo matang.
“kenapa kamu ngeliatin aku terus? Pangling ya, aku makin ganteng? Hahaha” kata-kata itu mengagetkan ku.
Lalu, buru-buru aku menatap lurus ke depan. Aku palingkan muka darinya. Dia tersenyum. Itu satu-satu nya hal yang sangat aku rindukan dari nya, senyuman nya .
###
Sampai lah kita di salah satu Guest House yang aku yakin di sini ada tempat kosong untuk di Booking. Sengaja aku tidak jadi pergi ke dorm ku, karena aku cukup sibuk untuk mengantar dia bolak-balik. Lagian dia cukup terlihat capek, mending dia langsung check in dari pada harus muter2 dulu.
“Fani, katanya kamu mau bawa aku ke dorm kamu dulu? Bukan nya Ini guest House?” tanya Dan Oppa terlihat agak pusing dengan keputusan mendadak ku ini.
“aku tahu, Oppa pasti capek. Kalo aku bawa Oppa muter2 dulu, ntar Oppa pingsan lagi. Hehehe
Jadi, aku bawa Oppa kesini. Guest House ini punya orang tua teman ku. Dia satu kampus dengan ku. Tadi aku udah contact dia, katanya ada kamar kosong buat 1 orang. Jadi, Oppa bisa nginep di sini. Lagian di sini murah dan deket sama Hongik university station. Stasiun yang paling cepat untuk akses kemana pun di Seoul.”
Dia mengangguk. Lalu, cepat2 check-in dan memasukkan koper nya ke kamar.
Lalu aku pamit pada nya untuk pulang. Tiba2 dia memegang tangan ku.
“lain kali, jangan panggil aku Dan Oppa, atau kakak… panggil aku Rasyadan aja ya . dan satu lagi, besok aku ingin jalan2 keliling kota Seoul, kamu mau kan jadi guide aku? ” ungkap nya.
Aku mengangguk, dia pun tersenyum.
Aku pun berlalu dari pandangannya.
###
Apakah dengan kedatangan Rasyadan ke Seoul membuat Fani bisa melupakan Minho?
Lalu bagaimana dengan nasib Evi, sahabat Fani? Akan kah dia bertahan dengan kepalsuan selama ini?
Lanjutt di part selanjutnya yaaa 
To Be Continued….
Author : Restu Stefani 

2 komentar: